All The President’s Men -Bongkar, Tegang, Tanpa Rasa Menjadi Pengungkapnya-


Halo… Lama banget ga pernah nulis lagi di blog ini. Hanya sekali dua kali saja balas komen. Yah maafkan karena memang terlalu banyak kesibukan yang bikin susah cari waktu buat nulis.. Tapi saya berjanji, tulisan di Dunia Bond Chan akan kembali hadir rutin lagi seperti dulu. Tapi bedanya kali ini ada jadwalnya. Seminggu sekali cukup. Yang penting tetap menulis.. Hari apa posting?? Saya akan rutin kembali menulis tentang apapun mulai dari review novel, review film masalah sosial dan lain-lain setiap hari jumat. So, buat yang kangen dengan tulisan saya *ceilah* tunggu setiap jumat pasti akan ada tulisan baru lagi..

So, nikmati hidupnya kembali Dunia Bond Chan dengan postingan soal salah satu novel yang baru kemarin malem selesai saya baca. Selamat membaca…

Sinopsis :

Sebuah pembobolan dan penyadapan terjadi di kantor komite nasional demokrat di Watergate. Dilakukan oleh 5 orang yang antara lain Bernard L Barker, Virgilio R Gonzales, Eugenio R Martinez, James W McCord Jr, dan Frank A Sturgis. Pada awal mula dianggap ini hanya kasus penyadapan biasa yang mungkin saja dilakukan oleh tim kampanye Richard Nixon yang menjadi capres incumbent dari partai republik.

Namun ada satu kejanggalan yang membuat dua wartawan muda dari The Washington Post berpikir pasti ada sesuatu yang lebih mendalam ketimbang sekedar pembobolan dan penyadapan. Setelah itu mereka menemukan bukti bahwa semua ini didalangi oleh CRP atau tim sukses untuk pencalonan kembali presiden Richard Nixon. Setelah mendapat bukti tersebut mereka malah menemukan banyak hal yang sangat mengejutkan. Mulai dari dana kampanye yang luar biasa besar yang ternyata adalah uang hasil money laundry yang dilakukan oleh orang2 CRP. Siapakah yang menjadi dalang utama  money laundry uang rakyat tersebut sehingga berbelok dari yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat justru dipakai dana kampanye capres Richard Nixon??

Review :

Jika saya menyebut ini sebuah novel, sedikit rancu. Namun setelah bertanya ke beberapa teman yang memang mengerti betul tentang sastra -bukan seperti saya yang hanya ngerti baca cerita dan memahami isi saja- memang ini adalah sebuah novel. Walaupun ini dikatakan novel secara sastra, namun jangan heran kalau membaca ini seperti membaca berita. Gaya penulisan khas novel hampir sulit ditemui di sini. Sedikit sekali pengungkapan perasaan berlebih seperti yang biasa ditemukan dalam novel, tapi pengungkapan perasaan untuk menunjukkan kekacauan dan kekagetan tentang pembukaan rahasia  yang baru diketahui cukup membuat kita ikut merasakan yang dirasakan oleh Bob Woodward dan Carl Bernstein dan rakyat amerika pada umumnya setelah mereka membaca laporan kedua wartawan Post ini.

Cerita yang dimulai dari awal sekali ketika terjadi pembobolan, hingga pencarian bukti awal bahwa ini bukan sekedar penyadapan dan pembobolan biasa membuat pecinta sejarah dan pecinta investigasi ala detektif langsung jatuh hati. Meskipun jangan berharap lebih dengan gaya bahasa dalam buku ini bakal sama dengan Sherlock Holmes yang penuh dengan analisis, di sini hanya penggambaran bagaimana Woodward dan Bernstein mencari bukti hingga akhirnya diterbitkan di koran The Washington Post. Tapi rasakan ketegangan dan rasa penasaran yang tersembunyi dan selamat datang dipengungkapan kasus korupsi pertama yang membuat seorang presiden Amerika Serikat harus turun takhta di masa kepresidenannya!!!

Membicarakan kasus watergate sebenarnya adalah kasus sejarah yang kelam yang pernah dialami oleh negara adidaya seperti AS. Dengan pencucian uangnya yang waktu itu terhitung sangat sangat banyak yaitu total hingga us$800.000, membuat penyelidikan kasus ini berjalan setahun lebih!! Dan kasus yang sebenarnya terjadi pada tahun 1970 an ini memang terasa seperti sejarah buat yang belum lahir di jaman itu. Tapi kalau anda membaca All The President’s Men ini seperti membaca pengungkapan kasus yang sedang hangat atau baru saja terjadi. Ya, jadi seperti tidak terasa hidup di jaman 1970 an. Semua ini dikarenakan novel yang dicetak ulang dengan cover baru pada tahun 2012 ini seperti buku baru lagi buat yang baru mengerti tentang novel ini.

Saya pribadi sudah tahu tentang kasus watergate dari tahun 2008-2009 waktu ada film frost/nixon. Disitu diceritakan bahwa Frost memaksa Nixon yang sudah mundur dari kekuasaannya untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya kepada publik melalui wawancara dengannya. Sempat beberapa kali mencari via google, dan hanya menjadi pengetahuan saja bahwa watergate adalah ulah dari nixon yang ingin mencari dana tambahan untuk kampanye pemilu keduanya. Titik. Hanya sebatas itu. Belum kenal Haldemann, belum kenal siapa itu Dean, Ernlichmann, ziegler dan belum kenal juga hakim Sirica. Apalagi tugas dari orang-orang terdekat presiden tersebut. Barulah setelah membaca novel ini saya mengerti sampe dalam sedalamnya. Dan tentunya dengan bahasa Indonesia. 😀

Selain sejarah tentang watergate yang begitu mendalam sampai ke yang paling dalam dari kasus watergate, ada tambahan yang bisa anda nikmati waktu membaca novel ini. Apalagi kalau bukan rasanya menjadi wartawan. Ya, novel dengan isi cerita 511 halaman ini memang catatan dari dua wartawan Post seperti yang sudah saya ceritakan di awal. Sehingga rasanya bertarung dengan Ronald L. Ziegler -sekretaris Pers Presiden- pun membuat kita merasakan betul beginilah rasanya menjadi wartawan. Termasuk bahwa wartawan tak selamanya benar dengan fakta yang mereka punya. Bisa ditemukan di puncak kasus watergate dalam novel ini.

Overall saya menyukai novel ini. Tebal dan panjangnya ukuran novel ini pun tak begitu membuat saya lama menghabiskan novel cerdas ini. 2o hari cukup menyelesaikan novel sejarah terhebat yang pernah saya baca ini.

Recomended buat nambah ilmu!!!!!!!!

Score

8,5/10