review film HACHIKO a dog’s story : anjing vs Richard Gere dan pemenangnya adalah???


sinopsis : tentang seekor anjing dari sebuah kerajaan yang entah mau dikirim ke mana, dan tiba2 ketika sampai di sebuah stasiun, kandang tempatnya bernaung pun terjatuh di tengah jalan.. dan seketika itu juga, parker yang seorang dosen pun menemukan di tempat hachi dan kandangnya terjatuh.. seketika itu juga hachi kecil pun dibawa pulang dan dirawat..

namun hambatan untuk persahabatan mereka pun terhambat karena istri parker tidak mau hachi kecil ada di rumahnya.. dan seperti halnya batu, jika di tetesi air suatu saat akan berlubang, begitu juga yang terjadi sama istri parker.. ia pun memperbolehkan parker merawatnya sampai akhirnya hachi pun dewasa.. dan kisah persahabatan yang sangat kekal antara parker dan hachi serta ‘upacara’ yang dilakukan hachi setiap pagi dan sore menjadi sebuah hal yang akan membuat kita tertawa dan menangis…

harus saya akui dan selalu saya akan mengakui bahwa sangat banyak film dari kisah nyata adalah film yang paling keren dan paling nikmat buat ditonton… salah satunya lagi yang membuat kepercayaan saya akan film based on true story adalah film paling keren adalah film HACHIKO a dog story… bisa dibilang ini film kedua yang pernah saya tonton yang membuat saya melelehkan air mata…. setelah yang pertama air mata tanda kehebatan sang sutradara saya limpahkan ke film MILK…

jika anda tahu, film ini benar2 film yang sangat keren.. dengan cerita yang simpel, ga berbelit2 dan ga kebawa suasana kanak2nya, membuat film ini layak dipelototin dari awal sampai akhir.. saya awal kali tahu trailer film ini, saya merasa sangat meleleh… dan satu kalimat ketika selesai menonton trailernya : harus nonton…

banyak mungkin film2 yang membawa2 hewan jadi aktor/aktris dalam sebuah film.. dan kebanyakan terdapat pada film anak2 seperti air bud, MVP, dll. atau mungkin mau menyamaratakan dengan kisah persahabatan kucing dengan majikannya di film GARFIELD… tapi jangan berekspektasi kalau film ini bakal jatuhnya jadi penuh dengan kisah persahabatan antara hewan peliharaan dan pemiliknya yang klise.. film ini mampu mengesampingkan kisah klisenya dan dibelokkan dengn sangat lembut hingga terkesan sebuah cerita yang cukup fresh… dan memang hewan seperti anjing, kucing, monyet sama halnya anak2, ga perlu berakting dengan terlalu dalam, nurani manusialah yang membuat mereka seperti berakting..

ga setuju??? begini.. kita lihat pada kasus film laskar pelangi dan sang pemimpi, kenapa laskar pelangi lebih kerasa serunya ketimbang sang pemimpi??? karena sang pemimpi memakai anak2 muda yang ga seberapa terlihat skill aktingnya.. tapi kenapa laskar pelangi begitu hebat padahal kalau dipelototin anak2 kecil itu ga berakting dengan sangat mendalami??? itulah jawaban kalau anda ga setuju… begitu juga di film HACHIKO a dog story, hachi yang hanya seekor anjing ketika disorot kamera sekitaran 5 detik dalam beberapa kali di film ini mampu membuat kita merasakan kekelan persahabatannya dengan parker… ditambah lagi kamera yang dibuat dengan maksud menggambarkan apa yang dilihat hachi.. membuat kita seperti menjadi hachi…

ini film sangat ga cocok buat para wanita yang ga punya uang.. kenapa??? karena kalau ada wanita yang ga punya uang, terus nonton film ini, mereka ga bakal bisa beli tisue yang banyak.. karena film ini BENAR-BENAR menguras air mata wanita… saya berani yakin karena saya adalah orang yang ga pernah pake perasaan buat nonton film… jadi kalau sekedar dengan tangisan2 cupu saya malah langsung mempercepat (kalau filmnya bagus, kalau ga ya langsung aja ambil remote matiin dvd). jadi saya bisa jamin wanita bakal banyak menguras air matanya…

saya sendiri ga menemukan sumber apakah film ini pernah dibuat versi jepangnya (negara asli sejarah hachiko) namun yang jelas hachiko telah masuk dalam sejarah tersendiri di jepang bahkan mungkin di dunia.. atas nama kesetiaan antara peliharaan dan majikannya… dan patung atas kesetiaan hachiko pun terpampang di stasiun shibuya.. bahkan Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.

mari kita bicara masalah akting.. akting pemain di sini memang ga ada yang bisa dikomentari.. semua ga ada yang menunjukkan hal yang berlebih.. karena memang porsi pendalaman karakter juga ga ada… bahkan kalau kita sadar menonton film ini seperti menonton sebuah film tanpa kata… dan itu yang membuat saya suka, karena biasanya kita kalau melihat sebuah film aktor dan aktrisnya ga ada yang berakting bagus, satu hal yang selalu kita katakan adalah : jelek.. namun lain dengan film ini karena kita bisa merasa setiap gerakan richard gere yang mampu membuat kita berakting dalam otak kita…

dan ternyata saya baru tahu kalau yang terjadi di filmnya sedikit banyak ga mirip dengan sejarah aslinya, namun hanya sedikit yang tidak sama… dan menurut saya yang telah menonton itu ga menjadi sebuah hal yang mengganggu.. dan tetap sangat nikmat menonton film hachiko..

secara keseluruhan : 8/10

Rumah Dara…. beratus liter darah dalam dua jam


sinopsis : sekelompok orang yang pengen menghabiskan waktu di bandung dan salah seorang dari mereka mencoba untuk sekalian berpamitan pada adiknya sebelum akhirnya dia memulai hidup baru di australia dengan istri dan anak yang ada di kandungan adiknya… namun usahanya menemui jalan buntu… terlebih pula usahanya untuk segera siap2 untuk balik ke australia.. karena dia dimintai bantuan oleh seorang wanita yang ngakunya dia habis dirampok dijalan.. tentu saja dia akhirnya diantarkan pulang ke rumah sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan ke bandara…

dan sesampainya di rumah wanita itu, mereka pun disuruh untuk tinggal buat sekedar makan bersama keluarganya.. namun sial, kawanan itu ternyata telah terjebak pada ‘lingkaran’ kematian… dan sejauh ini, yang mampir ke tempat itu semua ga ada yang hidup…

secara singkat gak ada yang menarik dari film ini.. cerita pun yang menjadi tolok ukur utama orang buat nonton film ini pun ga tersaji dengan menarik… terlalu biasa.. tapi janganlah bicara soal cerita… karena memang kelihatannya cerita di film ini memang ga seberapa masuk perhitungan… entah memang beginilah tipe film sejenis, atau memang ada hal lain saya kurang tahu.. tapi setahunya saya, film2 macem gini adalah film yang lebih mementingkan muncratan darah di kanan kiri depan belakang..

kekejaman film ini memang terasa sekali.. permainan darah.. permainan gergaji, permainan benda tajam, dan permainan akting… ya memang semua itu yang ada di film ini.. karena memang sebagai ‘pemasok’ daging manusia DARA jelas butuh banyak manusia untuk dibunuh dan diambil dagingnya guna stok yang siap diberikan pada atasan…

genre film ini bagi orang awam mesti berpikir ini hanya satu dari beratus2 film horor yang ada di indonesia.. ditambah dengan cerita yang ga jauh beda dengan film horor busuk karangan orang2 yang menyatukan seni dengan uang.. tapi kalo anda berkata begitu, juga ga salah… kalo dilihat memang ga jauh lah perbedaanya.. cuma di sini lebih mengutamakan horornya, ketimbang sexnya.. dan pula efeknya jauh lebih baguslah ketimbang film busuk itu…

dan beruntunglah kalian yang mungkin ga nonton versi pendek film ini, karena kata beberapa orang film ini sangat mengecewakan bagi yang sudah nonton versi pendeknya… tapi satu hal, ini bukan film biasa… ini film digarap atas nama seni yang sesungguhnya.. dan banyak diapresiasi dengan berbagai gelar… dan itu yang patut kita jadikan alasan utama menonton film ini… kenapa begitu??? kalo kita sama ratakan semua film indonesia adalah film busuk, sementara kita banyak mencerca film indonesia ga maju2, itu hanya omongan orang bodoh… tonton film bermutu.. orang film indonesia yang bermutu cuma segelintir aja yang ditampilin di bioskop umum, gt ga mau mendukung… kalo ga mendukung, ya pada males ngurusi, para movie maker yang pada mau memajukan filmnya di negeri sendiri.. mending dijual keluar… lebih dihargai…

mari kita bahas masalah akting, film ini penuh dengan permainan akting yang bagus… shareefa danish sebagai ibu dara, kelihatanlah bagusnya dia punya akting sejak kita lihat cover filmnya.. soal suaranya yang dibuat2, ga seberapa kerasa mengganggu.. lalu Imelda Therinne kayaknya kurang seberapa kerasa… dia banyak ngomongnya, yang bikin mimik wajahnya kurang kerasa horornya.. arifin putra bagus aktingnya.. Julie Estelle menurut kaca mata saya dia bagus, cuma memang sialnya dia ga kerasa aktingnya.. gara2 ga kegarap maksimal karakter tiap pemain… terus yang gendut tuh kalo ga salah namanya ruli lubis tuh baru sekeren shareefa danish… talk less do more.. daniel mananta = raffi ahmad.. (sama2 lebay)

hanya yang sudah nonton yang boleh baca yang dibawah ini
———————————————-
SPOILER
buat yang masih penasaran sama apa alasan utama mereka membunuh banyak orang, coba diingat2 lagi soal film pendek menjelang akhir yang diputar sama salah seorang anak buah polisi.. disitu saya pribadi dapat penjelasan kalo mungkin dara dan saudara2nya itu kabur dari rumah lalu ikut sebuah organisasi apalah itu yang berlambang hampir mirip dengan lambang terkenal didunia..
———————————————-

kesimpulan akhir film ini sih biasa aja… aku nonton film ini juga cuma buat membuktikan bahwa saya pendukung perfilman indonesia biar maju.. bukan malah jadi orang yang hanya bisa menghina film komedi dan horor sex serta cinta2an ga bermutu yang made in indonesia…

7/10

based on true story


ini lanjutan dari status saya… dan ini real adanya… sayangnya saya ga punya kamera yang bisa disembunyikan… hape juga ga mumpuni buat merekam tuh kejadian gila yang terjadi sampai catatan ini diturunkan… *baahhh kayak berita aja…*

tepatnya mulai pukul 15. 20. ketika saya capek baca dan posting2 di forum soal century, saya pajang mata saya ke arah kanan, ke arah kiri, ke arah depan…

dan mata ku terhenti di arah depan melihat sepasang remaja tulen… *dengan gaya khas alay tentu saja* pertama kali mereka datang, saya tidak peduli… tapi pas jam itu, saya melihat ke arah mereka, whhhoooopppsss kissing….. masih bagus kalo kissing di tempat yang umum… ini di WARNET…. hebat sekali anak muda jaman sekarang…

terus ku tatap ke arah mereka… semakin lama isinya kissing mulu….

saya kembali ke forum… dan beberapa menit kemudian ancang2 khas pejantan tangguh yang mau ****** pun dilakukan sang pria… saya ga mikir… ngapain juga..

kembali melihat ke arah mereka, kissing teroooosss sampe mampus dan ga lupa ancang2 yang nampaknya rajin sekali dilakukan seperti para master2 di warnet ini…

dan selanjutnya….

tangan kanan sang pacar kayaknya yang bisa menjelaskan apa yang terjadi berikutnya…..

haduuuhhhhh….

don’t try this at warnet okay kawannnnn…..

lakukanlah di tempat yang tepat dan seharusnya… bikin mupeng master2… sudah cukuplah ini tempat mengorbankan dokumennya, dan masuk acara john pantau… jangan diperparah lagi… (pesan ini disampaikan oleh manager c*n*r* 3…. TTD GONDRONG SILALAHI… (nama asli tuh… silalahinya doang..)